Kemarin sore, tepatnya 11 April 2012..sekitar pukul setengah 4 sore..kami warga Aceh kembali dikejutkan oleh guncangan gempa yang cukup kuat. Sebenarnya hari itu, aQ baru ja pulang dari mengajar di kampuz... and sempat duduk2 mentar with my older sister. Biasanya seh kalo udah nongkrong di kampuz and ngobrol bareng teman2..kami sering lupa waktu. Tapi untungnya siang itu kami ngambil keputusan untuk pulang lebih cepat.
Sesampainya di rumah, aQ and my father du2k di ruang TV and my sister di dapur bedua Mamak. Sedangkan Abang seperti biasa bertugas dengan rajin di kantornya (sekedar info..kami 3bersaudara). Menjelang Ashar... tiba-tiba saja kami sekeluarga merasakan guncangan gempa. Awalnya masih biasa ja...kirain hanya gempa kecil. Tapi ternyata makin lama guncangannya makin kencang.. Spontan kami sekeluarga berhamburan ke luar rumah and berusaha menjauhi bangunan. Pikiran terburuk adalah... khawatir rumah runtuh. Maklum rumah jaman... Gk nyangka guncangan nya benar2 kencang... Menurut info BMKG kekuatan gempanya adalah 8.5 SR and berpusat di Simeulu. Kata my mother guncangan gempanya hampir sama dengan 7 tahun lalu (26 Desember 2004). Jujur...aQ and my sister gk ngerasain gimana gempa 7 tahun lalu itu..karena kami berada di atas kapal Fery yang akan berlabuh dari Sabang ke Aceh.. (saat itu kami baru pulang dari praktikum lapangan), di laut guncangan gempa and Tsunami itu tidak kami rasakan.
Tapi kemarin sore... Ya ALLAH.. aQ benar2 takut, tapi walau bagaimanapun aQ berusaha tidak panik.. Khawatir kepanikanQ bisa membuat Ayah dan Mamak tambah panik. Karena gempa begitu kuat... Akhirnya kami sekeluarga memutuskan untuk mengungsi sampai kondisi aman. Tujuan kami adalah wilayah Ulee Kareng.. Karena alhamdulillah 7 tahun lalu wilayh itu aman dan tidak terjangkau Tsunami. Aq with my sister and Ayah dgn Mamak.. kami naik sepeda motor, karena dalam konndisi seperti itu rasanya lebih aman bergerak dengan sepeda motor. Namun karena semua orang panik... yang terjadi adalah kami terpisah dengan ortu.. and sempat terjebak macet lebih kurang 1 jam lebih. Kondisi yang aQ lihat dalam kepanikan tersebut, banyak orang yang mementingkan diri sendiri... tidak ada yang mau mengalah, makanya macet tambah parah. Salut sama beberapa pemuda y memarkir sepeda motornya and berinisiatif mengatur lalu lintas... Yah meskipun susah, karena seperti y aQ bilang tadi..banyak y EGOIS. Alhamdulillah setelah 1 jam lebih akhirnya kami bisa lanjut jalan..and Alhamdulillah kami saling mengingatkan agar tidak lupa shalat Ashar dulu. So, begitu liat mushalla..Aq langsung berhenti and shalat... efeknya langsung terasa, jd lebih tenang. Y bikin aQ khawatir adalah komunikasi y terputus gara2 jaringan HaPe yang 'busy'.... Gk tau gimana ceritanya, yang pasti karena izin ALLAH..dalam kondisi yang hiruk pikuk and macet.. Aq langsung ngeliat my Father di tengah kerumunan. So, spontan banting stir..keluar dari arus lalu lintas yang padat. Kami sekeluarga (except my brother) akhirnya ngumpul di dekat jembatan menuju Lampoh Keudee (Aceh Besar). Setelah kondisi sudah hampir aman...and memutuskan untuk pulang ke rumah.. Tiba2 saja gempa susulan terjadi.. Spontan gk jadi pulang ke rumah.. shock and takut..cuma bisa menyebut2 asma ALLAH.. Gempa susulan itu berkekuatan 8.1 SR.
Akhirnya menjelang magrib dan setelah peringatan Tsunami dicabut.. Kami memberanikan diri pulang ke rumah. Kondisi di sebagian Banda Aceh ternyata mati listrik. Alhamdulillah di wilayahQ tinggal gk. So, aQ langsung ngeCas HaPe..khawatir kalo ada apa2 hapenya 'low bat' . Malam itu, kami sekeluarga tidur dalam kondisi siaga dan was-was. Bahkan sampai sekarang aQ masih lumayan shock... makanya standby di rumah. Berdoa semoga musibah tersebut tidak terulang lagi. Walau aQ yakin.. semua itu karena ALLAH selalu menyayangi hamba2Nya..dan memperingatkan kita yang telah lalai. Mohon doanya agar kita semua selalu dalam lindunganNya. AMIN
moga ici-san ga shock lagi ya sekarang..
ReplyDeleteAMIN...masih dikit Ami =)
ReplyDelete