Skip to main content

Shalat Witir...


Kalo udah masuk bulan suci Ramadhan, salah satu permasalahan yang sering dibahas adalah tentang shalat Tarawih.. mau 8 rakaat+3 rakaat Witir, or 20 rakaat+3 rakaat Witir. Gk masalah sebenarnya, itu tergantung yang melaksanakan. Nah, semalam aQ sempat dapat info tentang jumlah rakaat Witir n agak bingung dengan pelaksaanaannya. Biasanya aQ shalat Witir 3 rakaat, langsung and sekali salam... Tapi ternyata ada juga yang 2 rakaat+1 rakaat... Terkait kebingungan dan keterbatasanQu tentang ilmu yang satu ini, aQ berusaha cari info lebih lanjut. Nah, ini beberapa info yang sangat bermanfaat tentang jumlah rakaat shalat Witir (terutama bagi y sedang kebingungan seperti aQ.... ^^ )


  1. Satu rakaat kemudian salam 
    • Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhu dia berkata, “Ada seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah saw, yang saat itu beliau berada di atas mimbar, Bagaimana cara mengerjakan shalat malam?” Beliau menjawab, “Shalat malam itu dua rakaat dua rakaat. Jika salah seorang dari kalian khawatir akan masuk waktu shubuh, hendaklah ia shalat satu rakaat sebagai witir (penutup) bagi shalat yang telah dilaksanakan sebelumnya. “” (HR. Bukhari dan Muslim
  2. Dua rakaat lalu salam kemudian disempurnakan dengan satu rakaat salam sebagai rakaat ketiganya
    • Praktek tersebut telah dilakukan oleh Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu sebagaimana dijelaskan Nafi’ Rahimahullah dalam pernyataan beliau, “Sesungguhnya Abdullah bin Umar pernah salam (mengakhirkan shalat) antara dua rakaat dengan satu rakaat dalam shalat witir hingga memerintahkan untuk memenuhi sebagian kebutuhannya.” (HR Al-Bukhari no. 991)
    • Ibnu Umar sendiri menyatakan, “Rasulullah saw pernah memisahkan antara dua rakaat dan yang satu (dalam shalat witir) dengan salam yang bisa kami dengar (HR Imam Ahmad no. 72) 
  3. Dilakukan secara bersambung tiga rakaat dengan satu salam yaitu setelah rakaat ketiga
    • Dari ‘Aisyah radhiyallahu’anha, “Rasulullah saw tidak salam dalam dua rakaat shalat witir. Dan dalam satu lafazh,Rasulullah saw shalat witir tiga rakaat,  tidak duduk kecuali di akhirnya. (HR An-Nasa`i no. 234)
  4. Lima rakaat kemudian salam
    • Dari ‘Aisyah radhiyallahu’anha ia berkata,” Rasulullah saw biasa melaksanakan shalat malam sebanyak tiga belas raka’at. Lalu beliau berwitir dari shalat malam tersebut dengan lima raka’at. Dan beliau tidaklah duduk (tasyahud) ketika shalat witir kecuali pada raka’at terakhir.” (HR Muslim
    • Dan dari Ummu Salamah radhiyallahu 'anha, “Rasulullah saw shalat witir lima dan tujuh rakaat, dan Rasulullah sawtidak memisah di antaranya dengan salam dan tidak pula dengan ucapan  (HR Ahmad no. 290, HR An-Nasa`i no. 1714)
  5. Sembilan rakaat: delapan rakaat dilanjutkan satu rakaat kemudian salam
    • Dan apabila shalat witir sembilan rakaat, maka sesungguhnya dilaksanakan bersambung dan duduk untuk tasyahhud pada rakaat kedelapan, kemudian bangkit dan tidak salam, lalu tasyahhud di rakaat ke sembilan dan salam. Berdasarkan hadits yang diriwayatkan ‘Aisyah radhiyallahu’anha, ia berkata, “Kami dulu sering mempersiapkan siwaknya dan bersucinya, setelah itu Allah SWT membangunkannya sekehendaknya untuk bangun malam. Beliau lalu bersiwak dan berwudhu dan shalat sembilan rakaat. Rasulullah saw shalat sembilan rakaat, tidak duduk padanya kecuali pada rakaat ke delapan. Maka beliau berzikir dan memuji Allah SWT serta berdoa kepada—Nya. Kemudian beliau berdiri, lalu shalat rakaat ke sembilan. Kemudian duduk, berzikir kepada Allah SWT, memuji dan berdoa kepada-Nya, kemudian beliau salam yang kami mendengarnya. Dan apabila dia shalat witir sebelas rakaat, maka sesungguhnya ia salam setiap dua rakaat dan shalat witir dengan satu rakaat darinya. (HR Muslim no. 746)


Comments

Popular posts from this blog

SMPN 6 RSBI (Banda Aceh)

Welcome to SMPN 6 RSBI SMP Negeri 6 RSBI.... Disinilah saat ini aku bekerja. Peranku adalah sebagai staff pengajar Biologi..walaupun masih honor =) ... Sekolah ini merupakan salah satu sekolah di Banda Aceh dengan status 'RSBI' alias Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional... Hmmm, kebayang dunk gimana sistem pengajaran di sekolah ini. Yap... #internasional... kata ini agak berat memang untuk disandang. Artinya.. setiap proses belajar mengajar diusahakan dalam dua bahasa..alias Bilingual (Indonesia and English)... Honestly, Its not easy... Setiap guru yang mengajar di sekolah ini dituntut mampu mengajar dalam bahasa Inggris dan Indonesia. Terutama para guru Science and Math.. Nah, sebagai salah satu pengajar science (Biology) semaksimal mungkin aku berusaha untuk menyiapkan semua bahan mengajar in English, meski dalam penjelasan aku lebih banyak menggunakan bahasa Indonesia.. Karena penjelasan dalam bahasa Inggris kadang masih sulit diterima or dicerna oleh para siswa/si

KaPerLek...

Have U ever hear about KaPerLek? Do U know what its mean? I got this this word from my mother. KaPerlek its mean "Kapan Perlu Lekas". Hahaha...Funny ha? ^o^ Let me explain about this word... (pake bahasa Indonesia ja ya..hehe). Biasanya, istilah KaPerLek ini digunakan and ditujukan bagi orang2 yang menjalin relationship hanya berdasarkan kebutuhan dirinya saja. Baik dalam persahabatan or pacaran. Pada saat dia membutuhkan, maka si sohib or doi musti segera hadir and membantu dia. Makanya dibilang 'Kapan Perlu, Lekas!!'.. So, relationship seperti ini berarti gk tulus dunk... Orang seperti ini hanya menjalin persahabatan/relationship untuk kepentingan dirinya sendiri. Yah..bisa dibilang misalnya tipe relationshipnya orang2 matre... Dia berteman karena faktor harta sohibnya, or dia pacaran karena si doi tajir and banyak duit. Contoh lain..persahabatan yang hanya didasari untuk membantunya menyelesaikan tugas/PR..or nyontek waktu midterm. Kalo gk dibantu, ntar bilangnya

Bedanya Orang Berilmu....

#ILMU.... aQ rasa semua orang sadar betul kalo ilmu itu sangat penting. Baik ilmu agama, science, sosial, maupun hukum. Artinya, ilmu Agama dan dunia itu harus seimbang untuk meraih kebahagiaan dunia-akhirat. Tapi sebenarnya apa seh yang membedakan orang berilmu dan yang tidak berilmu? Menurut sudut pandangku..and berdasarkan pengalaman pribadi, orang yang dikatakan berilmu memiliki beberapa ciri. Diantaranya.... 1. Orang berilmu adalah orang yang mampu membagikan ilmunya kepada orang banyak. Sehingga ilmu tersebut bermanfaat bagi orang lain. Nah, untuk point yang ini...sayangnya masih banyak orang-orang yang punya gelar tinggi (master, P.hD or profesor bahkan Ustd, Ustd, Kiai n H/Hj) masih belum mampu membagikan ilmunya kepada orang lain. Or bisa dibilang mereka pintar untuk dirinya sendiri. Ada beberapa contoh yang bisa aku berikan..dan ini semua berdasarkan pengalaman ku sendiri.