"Totto-chan, Gadis cilik di jendela.." Ini adalah novel berdasarkan kisah nyata. Or lebih tepatnya adalah kenangan masa kecil dari si penulis, Tetsuko Kuroyanagi. Novel ini sebenarnya diterbitkan pada tahun 1981. Tetapi mulai diterbitkan di Indonesia pada tahun 2008. Hmmm..rentang waktu yang lumayan jauh ya... Sebenarnya novel ini sudah lama ku baca, sekitar tahun 2009. Tapi beberapa hari y lalu, tiba2 aku ingin mengulang membaca novel ini lagi. Soalnya novel ini sangat menarik (^_^)d...
Novel ini menceritakan tentang kisah Totto-chan, seorang gadis cilik yang selalu ingin tahu. itulah sebabnya ia suka berdiri di depan jendela selama pelajaran berlangsung. Memperhatikan lingkungan di sekitarnya dan mempertanyakan berbagai hal. Ia pernah memanggil penyanyi jalanan ketika jam pelajaran dan menyuruh mereka bernyanyi...ia juga pernah berbicara dengan seekor burung yang sedang membuat sangkar, atau bahkan membuka menutup meja belajarnya (meja tersebut seperti peti yang bisa dibuka/ditutup, murid2 menyimpan peralatan menulisnya di meja tersebut). Semua itu dilakukan oleh Totto-chan, karena rasa ingin tahunya yang besar. Oleh karena itulah Totto-chan dikeluarkan dari sekolahnya, karena ia dianggap anak yang nakal (saat itu Totto-chan baru duduk di bangku kelas 1 SD).Oiya, sekedar informasi...kisah Totto-chan ini terjadi sekitar perang pasifik dimulai. Dimana kehidupan Jepang masih sangat sederhana, gerobak2 kayu masih ditarik oleh kerbau dan belum ada kemajuan teknologi seperti televisi.
Setelah dikeluarkan dari sekolah lamanya, Totto-chan akhirnya didaftarkan masuk ke sekolah Tomoe Gakuen. Disinilah kisah perjalanan hidup Totto-chan dimulai. Tomoe Gakuen adalah sekolah yang sangat unik dan luar biasa. Kepala sekolahnya, yaitu Mr. Sosaku Kobayashi adalah seorang pria yang sangat memahami anak2 dan mampu menciptakan metode pembelajaran yang sangat menarik. Di sekolah itu, para murid belajar di gerbong kereta yang dijadikan kelas. Para murid bisa belajar sambil menikmati pemandangan di luar gerbong dan membayangkan sedang melakukan perjalanan. Di Tomoe Gakuen, para murid juga boleh mengubah urutan pelajaran sesuai keinginan mereka. Sekolah ini begitu unik dan menyenangkan, sehingga Totto-chan sangat betah bersekolah di Tomoe Gakuen. Tidak hanya mendapatkan ilmu fisika, berhitung, musik dan lain-lain. Tetapi Totto-chan juga mendapatkan banyak pelajaran berharga tentang persahabatan, rasa hormat dan menghargai orang lain, serta kebebasan menjadi diri sendiri. Di sekolah ini, murid2 yang memiliki kekurangan fisik/cacat diterima dan diperlakukan dengan sangat baik. Didikan di Tomoe Gakuen membuat murid2nya saling menghargai dan menerima kekurangan orang lain. Tidak hanya kebahagiaan Totto-chan yang diceritakan disini, tetapi juga kesedihan dari gadis kecil ini... Terutama ketika sahabat terdekatnya yang terserang polio meninggal dunia (aku sempat meneteskan air mata di bab yang satu ini). Tomoe Gakuen benar2 sekolah yang luar biasa. Namun ketika perang pasifik pecah, dan bom2 nuklir Amerika dijatuhkan di Tokyo... Tomoe Gakuen akhirnya hancur terbakar. Totto-chan dan kawan2nya terpaksa mengungsi dan hidup dalam camp2 pengungsian...menjadi korban peperangan.
Di sinilah kisah Totto-chan si gadis cilik di jendela berakhir. Dan yang sangat menyedihkan, sebelum sempat membangun kembali sekolah seperti Tomoe Gakuen... Mr.Kobayashi meninggal dunia. Tetsuko Kuroyanagi atau Totto-chan menulis buku ini demi mengenang semua jasa Mr. Kobayashi. Dan diluar dugaannya, buku ini menjadi buku wajib untuk pendidikan di Jepang. Hal ini dikarenakan metode pendidikan yang diterapkan oleh Mr. Kobayashi di Tomoe Gakuen sangat berdampak positif bagi perkembangan murid-muridnya. Buku ini bahkan resmi telah menjadi materi pengajaran dengan persetujuan Menteri pendidikan di Jepang.. Hmmm, keuren ya... =) Oiya, ada satu hal yang sangat menarik di novel ini... Ketika Mr. Kobayashi berkata pada Totto-chan: "Totto-chan, kau benar-benar anak yang sangat baik. Kau anak yang baik bukan?!" pada kata "benar-benar".. Mr. Kobayashi memberikan penekanan...dan tanpa disadari oleh Totto-chan, hal itu membuatnya menjadi anak yang sangat baik. Selain itu, Mr. Kobayashi juga memberikan peraturan pada menu makan siang mereka sesuatu dari laut dan sesuatu dari pegunungan..
Tapi sebenarnya kisah Totto-chan belumlah berakhir.. karena ada novel keduanya. Dimana Totto-chan telah dewasa dan menjadi duta kemanusiaan, UNICEF untuk anak2. Saat ini novel itu sedang kubaca.. Tunggu postingan ku berikutnya tentang kisah Totto-chan ini ya ^^
pernah baca pas gi di jepang, tapi krn bahasa inggris saat itu masih pas2an jadi agak kurang semangat bacanya..
ReplyDeletenovelnya punya ici ya? boleh pinjam? ;)
punya my brother Mi..ntar ya ici tanyain ^^
ReplyDeleteditunggu update post ttg totghannya y kak :)
ReplyDeletetotochan mksdnya kak... hehe :D
ReplyDeletehahhaha...oc..oce..segera ^^d
ReplyDelete