Setiap berpuasa, kita sering mendengar istilah "Berbuka puasalah dengan makanan dan minuman yang manis". Sehingga menjadi kebiasaan kita untuk selalu berbuka dengan teh manis, sirup dingin dan kue2 manis... Seakan2 ini adalah anjuran dari Rasulullah saw... Tapi benarkah demikian?? Ada info menarik yang aku temukan tentang hal ini.
Dari Anas bin Malik ia berkata : “Adalah Rasulullah berbuka dengan Rutab (kurma yang lembek) sebelum shalat, jika tidak terdapat Rutab, maka beliau berbuka dengan Tamr (kurma kering), maka jika tidak ada kurma kering beliau meneguk air. (Hadits riwayat Ahmad dan Abu Dawud).
Nabi Muhammad Saw berkata : “Apabila berbuka salah satu kamu, maka hendaklah berbuka dengan kurma. Andaikan kamu tidak memperolehnya, maka berbukalah dengan air, maka sesungguhnya air itu suci.”
Nah.. Rasulullah berbuka dengan kurma..kalau tidak ada kurma, beliau berbuka dengan air putih. Apakah sama kurma dengan 'yang manis-manis'? tentu saja tidak!! Mengapa.. karena kandungan karbohidrat pada kurma adalah karbohidrat kompleks. Sebaliknya, gula yang terdapat dalam makanan atau minuman yang manis-manis yang biasa kita konsumsi sebagai makanan berbuka puasa, adalah karbohidrat sederhana. Berbuka puasa dengan makanan/minuman yang mengandung karbohidrat sederhana dapat merusak kesehatan. Karena ketika berpuasa, kadar gula darah kita menurun. Kalau makan yang manis-manis dan berupa karbohidrat sederhana, kadar gula darah akan langsung melonjak naik. Sangat tidak sehat. Sebaliknya, kalau karbohidrat kompleks , naiknya pelan-pelan. Karena perubahan karbohidrat kompleks menjadi glikogen, perlu diproses sehingga makan waktu.
Laju perubahan makanan diubah menjadi gula dalam tubuh disebut Glycemic Index (GI). Makin tinggi glikemik indeks dalam makanan, makin cepat makanan itu dirubah menjadi gula, dengan demikian tubuh makin cepat pula menghasilkan respons insulin. Jika ingin hidup sehat, sebaiknya hindari makanan yang memiliki indeks glikemik yang tinggi. Karena makin tinggi respons insulin tubuh, maka tubuh makin cepat menimbun lemak. Nah, bayangkan saja kalau habis perut kosong seharian, lalu langsung dibanjiri dengan gula (makanan yang sangat-sangat tinggi indeks glikemiknya), respon insulin dalam tubuh otomatis akan langsung melonjak. Dengan demikian, tubuh juga akan sangat cepat merespon untuk menimbun lemak.
Satu informasi penting lainnya.. Kurma, sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah, adalah karbohidrat kompleks, bukan gula (karbohidrat sederhana). Kurma asli memiliki nutrisi sangat tinggi tapi berkalori rendah, sehingga tidak menggemukkan. Tapi kurma yang didatangkan ke Indonesia dalam kemasan-kemasan di bulan Ramadhan sudah berupa ‘manisan kurma’, bukan lagi kurma segar. Manisan kurma ini justru ditambah kandungan gula yang berlipat-lipat kadarnya agar awet dalam perjalanan ekspornya. Sangat jarang kita menemukan kurma impor yang masih asli dan belum berupa manisan. Kalaupun ada, biasanya harganya sangat mahal.
Sebaiknya bila berbuka puasa, jangan makan apa-apa dulu. Minum air putih segelas, lalu shalat maghrib. Setelah shalat, makan nasi seperti biasa. Jangan pernah makan yang manis-manis, karena merusak badan dan bikin penyakit. Karena nasi adalah karbohidrat kompleks. Perlu waktu untuk diproses dalam tubuh, sehingga respon insulin dalam tubuh juga tidak melonjak.Sehingga otomatis kecenderungan tubuh untuk menyimpan lemak juga rendah.
Hmmm....kurangnya pemahaman inilah yang mengakibatkan banyak orang berpuasa, tetapi timbunan lemaknya tidak berkurang. Malah semakin banyak alias gemuk. pemahaman umum masyarakat yang mengira bahwa berbuka dengan yang manis-manis adalah ‘sunnah’, maka puasa bukannya malah menyehatkan kita..
So, mulai sekarang pola berbuka puasanya diubah ya.. Agar kita bisa menjaga kesehatan melalui berpuasa. Karena inilah salah satu rezki yang luar biasa dari ALLAH SWT melaui puasa ^_^d
thanks info nya say..luv it~! :)
ReplyDeletesama2 ami ^^
ReplyDelete