Aku baru saja membaca sebuah artikel menarik tentang bagaimana seharusnya umat Islam menyikapi sebuah kesedihan. Di artikel tersebut dijelaskan bahwa sesungguhnya kesedihan itu adalah lumrah bagi manusia. Apalagi setiap manusia memiliki hati dan perasaan, maka wajarlah jika kita bisa merasa sedih. Akan teteapi, sebagai umat muslim kita harus mengingat ayat di bawah ini:
“Janganlah kamu bersedih, sesungguhnya Allah beserta kita.”(At-Taubah:40)
Dalam ayat diatas, dijelaskan bahwa kita tidak perlu bersedih sebab Allah beserta kita. Jika kita masih tetap saja bersedih, artinya kita belum merasakan kedekatan dengan Allah. Yang dimaksud bersedih bukanlah berarti menangis. Menangis dalam rangka takut dan berharap kepada Allah malah dianjurkan supaya kita bebas dari api neraka. Bersedih yang dilarang adalah kesedihan akibat ketidaksabaran, tidak menerima takdir, dan menunjukan kelemahan diri. Para Nabi bersedih. Bahkan Rasulullah saw pun bersedih saat ditinggal oleh orang-orang mencintai dan dicintai beliau. Namun, para Nabi tidak berlebihan dalam sedih. Para Nabi segera bangkit dan kembali berjuang tanpa larut dalam kesedihan.
Bersedih selain takut karena Allah tidak diajarkan dalam agama. Rasulullah saw pun berdo’a untuk agar terhindar dari kesedihan,
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kekufuran dan kefakiran; Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari adzab kubur. Tiada Tuhan kecuali Engkau.” (HR. Abu Dawud)
Surat Ali Imran, ayat 139 juga menjelaskan, yang artinya:
“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.” (QS.Ali ‘Imran:139).
Berdasarkan ayat dan hadis diatas, maka jelaslah sebagai umat muslim...cara menghidari kesedihan adalah menyadari, mengetahui, dan mengingat bahwa Allah bersama kita. Jika kita sadar bahwa Allah bersama kita, apa yang perlu kita takutkan? Apa yang membuat kita sedih. Allah Maha Kuasa, Allah Maha Penyayang, Allah Maha Mengetahui apa yang terbaik bagi kita. Saat kesedihan terus menimpa kita, mungkin kita lupa atau hilang kesadaran, bahwa Allah bersama kita. Untuk itulah kita diperintahkan untuk terus mengingat Allah.
“Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS Ar Ra’d:28)
Dari ayat ini, kita sudah mengetahui cara menghilangkan kesedihan, kecemasan, dan ketakutan yaitu dengan berdzikir mengingat Allah.
makanya, ici jangan nangis2 yah.. hahaha
ReplyDeleteeh, y sering nangis jgn nasehatin orang :p
ReplyDeletevery nice post Ci.. thanks. :)
ReplyDeletesalam kenal kakak:)
ReplyDelete@wis: tq wis..u mengingatkan diri sendiri juga neh =D
ReplyDelete@nova: salam kenal juga nova ^^